Selasa, 20 April 2010

Semangat kewirausahaan


DAANews. Desa anak-anak memiliki lahan seluas ±6.600 M2, namun sangat disayangkan sekali pemanfaatannya masih belum maksimal. Jika menghitung ukuran dan pemanfaatannya barangkali bisa dikatakan pemanfaatan lahan ini masih sekitar 65%. Padahal sisa lahan kurang produktif ini masih dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan, terlebih untuk usaha-usaha ekonomi produktif yang di kemudian hari akan memberikan kontribusi finansial untuk tujuan-tujuan usaha kesejahteraan sosial maupun keberlangsungan dan kemandirian yayasan.


Selain lokasinya strategis, karena berdekatan dengan tempat-tempat rekreasi seperti Cibodas dan Puncak, namun juga memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Mengingat di sekitar Cipanas dan Puncak berdiri puluhan hotel, Restauran, dan cafe. Desa anak-anak juga terletak diantara perumahan-perumahan berkelas seperti Puncak Resort, Green Garden, Taman Bunga, dan lain-lain.


Cipanas dan Puncak sejak lama telah menjadi tempat rekreasi utama bagi warga Jakarta, mengingat jarak tempuh yang relatif singkat hanya dengan 2 jam perjalanan mereka sudah dapat menikmati suasana pegunungan. Berbeda dengan udara Jakarta yang panas dan sudah terpolusi. Selama akhir pekan mereka biasanya menghabiskan hari-harinya di Cipanas dan Puncak.


Sudah barang tentu bahwa tempat-tempat rekreasi atau restauran tersebut membutuhkan pasokan berbagai kebutuhan hidup seperti halnya, beras, sayuran, daging, dan makanan segar lainnya seperti ikan.


Ihwal berbagai kebutuhan tersebut Desa Anak-anak mencoba mengembangkan berbagai program ”Usaha Ekonomi Produktif” seperti Organic Farming, sebuah usaha mandiri untuk meningkatkan pendapatan yayasan dengan mengembangkan berbagai tanaman palawija dengan cara organik. Dengan kontur tanah yang cukup baik, DAA telah mengembangkan berbagai sayuran seperti selada, wortel, dan kacang polong.


Hasilnya cukup lumayan, paling tidak bisa memenuhi kebutuhan dapur YUM Cipanas dan sebagian lagi dijual ke pengepul di sekitar Cipanas. Untuk meningkatkan kapasitas SDM-nya DAA bekerjasama dengan Karang Widya, sebuah lembaga nirlaba yang konsen dalam mengembangkan pertanian organik. Karang Widya (KW) sudah bekerjasama dengan Hero Supermarket. KW juga menggandeng DAA untuk dapat memenuhi kebutuhan sayuran organik di retailer besar tersebut. Ini adalah peluang yang sangat menantang!


Pada tanggal 22 Maret 2010 lalu, DAA juga mencoba mengembangkan UEP Perikanan dengan harapan hasilnya dapat menjadi sumber penghasilan bagi yayasan. Paling tidak, kami bisa menjualnya ke restoran atau kafe-kafe yang ada di Cipanas atau Puncak. Untuk memastikan semua itu berjalan dengan baik, kami juga membenahi kolam-kolam yang ada. Harapannya, jika usaha perikanan ini sudah berhasil bisa menambah kolam baru.


Foto: Upaya pembenahan kolam untuk mengangkat lumpur dari dalam kolam, sehingga airnya sehat untuk ikan yang akan ditanam.


Idealnya juga DAA memiliki suatu usaha ekonomi produktif yang nantinya akan menjadi sumber penghasilan yang tetap. Sehingga menjadi lebih mandiri, dan siap menjadi lembaga rujukan bagi lembaga sosial yang lain.

Tidak ada komentar: